Dalam Wahyu 16:1-21 disitu dituliskan
bahwa akan ada 7 malapetaka yang akan
Tuhan jatuhkan ke atas bumi. Ketujuh Dmalapetaka yang dahsyat itu akan terjadi dalam
masa 3,5 tahun pemeritahan antikris. Malapekaka itu
adalah:
1. Malapetaka pertama: Bisul yang jahat yang
akan ditimpakan kepada setiap orang yang
memakai tanda 666 (tanda antikris) pada
tangan atau dahi mereka. (Wahyu 16:2)
2. Malapetaka kedua: Air laut menjadi darah
(Wahyu 16:3)
3. Malapetaka ketiga: Sungai-sungai dan mata
air menjadi darah (Wahyu 16:4)
4. Ma l ape t aka ke empa t : Ap i y a n g
menghanguskan (Wahyu 16:8)
5. Malapetaka kelima: Kegelapan dan
kesakitan yang dahsyat (Wahyu 16:10-11)
6. Malapetaka keenam: Sungai Efrat kering,
roh-roh najis keluar mengumpulkan raja-raja
dunia untuk peperangan Harmagedon
(Wahyu 16:12-14)
7. Malapetaka ketujuh: Gempa bumi dan
hujan es yang dahsyat (Wahyu 16:17-21)
Ketujuh malaikat diperintahkan untuk pergi dan
menumpahkan cawan murka Allah ke atas bumi. Ini
merupakan suatu perintah yang tidak bisa ditolak.
Karena dosa sudah begitu banyak, manusia sudah
begitu jahat, maka hukuman Allah, yaitu malapetaka
harus dijatuhkan.
“Bisul yang jahat” yang dikatakan pada ayat 2 ini
adalah kanker. Bisul ini ada kaitannya dengan darah
di dalam tubuh manusia dan menunjukkan penyakit
yang berbahaya. Bisul yang jahat dan berbahaya itu
menimpa semua orang yang memakai tanda dari
binatang itu. Binatang itu adalah antikris dan mereka
yang menyembah patungnya.
Siapakah pemerintahan antikris itu? Yaitu suatu
pemerintahan yang memukau seluruh dunia dengan
kepandaiannya. Ia akan menyatakan dirinya pada
s a a t d u n i a s e d a n g me n g a l ami k r i s i s
moneter/ekonomi yang berat (secara global). Suatu
saat nanti (saatnya sudah mulai) seluruh dunia akan
mengalami krisis global yang besar. Krisis itu kian
lama kian parah, sehingga seluruh pemimpin dunia
tidak dapat lagi mengatasinya. Keadaan ini
kemudian dimanfaatkan oleh antikris (yang sudah
ada sekarang) untuk memukau dunia dengan
menawarkan solusi. Dengan ketangkasannya, dia
bisa menyelesaikan krisis itu sehingga
perekonomian dunia bisa stabil kembali. Seluruh
dunia-pun terpukau oleh kepandaiannya dan
akhirnya mereka tunduk kepada antikris sebab
antikris dianggap penyelamat dunia. Iblis memakai
antikris untuk menipu dunia dengan cara-caranya
yang seolah-oleh datang sebagai penyelamat. Ketika
mereka menyatakan ”tunduk” kepada antikris dan
mengangkat antikris sebagai otoritas mereka, maka
pada saat itulah antikris akan memaksa seluruh
manusia untuk menerima tanda daripadanya yaitu
tanda 666 yang ditaruh pada dahi atau tangan
manusia. Tanda itu adalah bukti kepemilikan antikris
atas hidup manusia yang menerimanya. Selama 3,5
tahun lamanya pemerintahan antikris akan
memburu dan membunuh siapa saja yang tidak mau
memakai lambang angka 666 itu. Antikris dan
semua orang yang memakai lambang 666 ini akan
ditimpa ketujuh malapetaka yang dahsyat itu.
Allah mengijinkan 7 malapetaka itu terjadi dengan
tujuan supaya manusia bertobat. Tapi apakah
manusia bertobat? Tidak, bukan bertobat, tapi
mereka malah menghujat nama Allah, tidak ada takut
akan Allah pada mereka. Kesempatan yang diberikan
tidak mereka gunakan untuk bertobat dari kejahatan
mereka.
Wahyu 16:9, “Dan manusia dihanguskan oleh
panas api yang dahsyat, dan mereka menghujat
nama Allah yang berkuasa atas malapetakamalapetaka
itu dan mereka tidak bertobat untuk
memuliakan Dia.”
Tuhan terpaksa tega untuk mengijinkan antikris
memerintah dan menekan anak-anak Tuhan dan
semua orang yang ketinggalan dengan maksud
supaya semua orang (termasuk anak-anak Tuhan)
yang ketinggalan itu semakin sungguh-sungguh
kepada Tuhan dan menjadi Kristen dewasa. Sebab
seberat-beratnya siksaan/aniaya yang diberikan oleh
antikris kepada orang-orang yang tertinggal dari
pengangkatan itu selama 3,5 tahun, tidak ada artinya
bila dibanding dengan siksaan kekal dalam neraka.
Janganlah sampai kita termasuk dalam kedua pilihan
ini.
Sadarilah bahwa sorga dan neraka benar-benar ada.
Itu bukan hanya cerita khayalan belaka. Kita telah
mendengar banyak kesaksian dari anak-anak Tuhan
yang sungguh-sungguh yang pernah dibawa oleh
Tuhan melihat sorga dan neraka supaya mereka
menyampaikan kepada orang-orang di bumi bahwa
sorga dan neraka itu benar-benar ada. Jangan sampai
kita tertipu dan terkejut akhirnya, sebab semua sudah
diberitahukan sebelumnya kepada kita. Kalau kita
mau percaya dan bertobat, kita akan selamat. Namun
jika kita tetap tinggal dalam dosa, suatu saat nanti kita
harus menanggung sendiri resikonya. Kalau saat ini
pintu kemurahan masih terbuka, marilah kita
bertobat dan hidup sungguh-sungguh kepada Tuhan.
JANGAN TERLAMBAT!!!
Amsal 1:28-30, “Pada waktu itu mereka akan
berseru kepadaku, tetapi tidak akan kujawab,
mereka akan bertekun mencari aku, tetapi tidak akan
menemukan aku. Oleh karena mereka benci kepada
pengetahuan dan tidak memilih takut akan TUHAN,
tidak mau menerima nasihatku, tetapi menolak
segala teguranku,
Siapakah mereka itu? Mereka adalah orang-orang
fasik. Suatu waktu nanti, mereka akan berseru
kepada Tuhan tapi tidak akan dijawab; oleh karena
waktunya SUDAH TERLAMBAT. Selama ini
mereka terus membuang-buang waktu, mereka tidak
mau segera bertobat dan mencari kehendak Tuhan.
Mereka benci dan menolak pengetahuan firman,
tidak mau dinasehati sesuai Firman dan tidak ada
takut akan Tuhan. Suatu saat nanti, mereka akan
mencari apa yang mereka tolak, tapi mereka tidak
akan mendapatkan lagi karena sudah terlambat.
Amsal 1:33, “Tetapi siapa mendengarkan aku, ia
akan tinggal dengan aman, terlindung dari pada
kedahsyatan malapetaka.”
Tetapi barangsiapa yang sekarang mencari Tuhan
(mendengarkan amsal, hikmat, Firman Tuhan), maka
dia akan tinggal dengan aman, tidak khawatir/takut,
terlindung dari kedahsyatan malapetaka (baik yang
sekarang terjadi maupun yang akan datang).
Adalah lebih baik bagi kita untuk sekarang ini
mencari nasehat Firman Tuhan dan dengan sungguhsungguh
mengikuti FirmanNya, daripada menunggu
nanti zaman antikris atau malah masuk neraka.
Kehidupan orang-orang yang sejak sekarang (tidak
menunda-nunda) mencari Tuhan dan mengikutiNya
dengan sungguh-sungguh adalah kehidupan yang
digambarkan seperti cahaya fajar. Mereka akan
terhindar dari malapetaka dalam zaman antikris yang
kian lama kian gelap/menakutkan.
Amsal 4:18-19, “Tetapi jalan orang benar itu seperti
cahaya fajar, yang kian bertambah terang sampai
rembang tengah hari. Jalan orang fasik itu seperti
kegelapan; mereka tidak tahu apa yang
menyebabkan mereka tersandung.”
Jalan orang benar itu seperti cahaya fajar. Cahaya
fajar makin lama makin terang, berbeda dengan
cahaya senja yang makin redup dan akhirnya hilang.
Perhatikanlah kehidupan Ayub. Tidak ada seorang
pun yang membela dia, anak-anaknya mati, istrinya
menyuruhnya mati, sahabat-sahabatnya pun
melemahkan dia. Tetapi Ayub tetap teguh dan tidak
goyah sekalipun ia mengalami pergumulan yang
berat tanpa seorangpun disisinya yang menguatkan
dia.
Jadi, jalan hidup orang benar itu seperti cahaya fajar,
sedangkan jalan orang fasik itu seperti kegelapan.
Tetapi ketahuilah jikalau dia mendengar Firman
Tuhan dengan sungguh-sungguh dan melakukan
Firman itu, maka Tuhan akan memberikan
kepadanya pengertian dan menuntunnya kembali ke
jalan yang benar, yaitu jalan yang kian lama kian
terang menuju kepada kesempurnaan/kemuliaan.
MALAPETAKA KEDUA - KEEMPAT
Wahyu 16:3-7, “Dan malaikat yang kedua
menumpahkan cawannya ke atas laut; maka airnya
menjadi darah, seperti darah orang mati dan
matilah segala yang bernyawa, yang hidup di dalam
laut. Dan malaikat yang ketiga menumpahkan
cawannya atas sungai-sungai dan mata-mata air,
dan semuanya menjadi darah. Dan aku mendengar
malaikat yang berkuasa atas air itu berkata: “Adil
Engkau, Engkau yang ada dan yang sudah ada,
Engkau yang kudus, yang telah menjatuhkan
hukuman ini. Karena mereka telah menumpahkan
darah orang-orang kudus dan para nabi, Engkau
juga telah memberi mereka minum darah; hal itu
wajar bagi mereka!” Dan aku mendengar mezbah
itu berkata: “Ya Tuhan, Allah, Yang Mahakuasa,
benar dan adil segala penghakiman-Mu.”
Malapetaka kedua yaitu air laut menjadi darah.
Mungkin saja ini berarti bahwa akan ada peperangan
yang dahsyat di laut atau suatu bencana di laut yang
menyebabkan matilah segala yang bernyawa, yang
hidup di dalam laut. Ini bukanlah cerita dongeng,
tetapi suatu nubuatan yang pasti terjadi. Oleh sebab
itu, kita harus segera mempersiapkan diri kita supaya
nantinya kita bisa diangkat bersama dengan orangorang
kudus lainnya dan tidak perlu mengalami masa
yang amat sangat sukar itu.
Melalui cawan (malapetaka) yang ketiga itu Tuhan
melakukan pembalasan untuk orang-orang
kudusNya. Semua air menjadi darah.
Wahyu 16:8-9, “Dan malaikat yang keempat
menumpahkan cawannya ke atas matahari, dan
kepadanya diberi kuasa untuk menghanguskan
manusia dengan api. Dan manusia dihanguskan oleh
panas api yang dahsyat, dan mereka menghujat
nama Allah yang berkuasa atas malapetakamalapetaka
itu dan mereka tidak bertobat untuk
memuliakan Dia.”
Malapetaka keempat. Tiap-tiap benda itu ada
malaikat yang menjaga. Di sini malaikat itu
dikatakan menjaga matahari. Kepadanya diberi
kuasa untuk menghanguskan manusia dengan api.
Di atas bumi kita terdapat lapisan ozone yang
berfungsi melindungi bumi agar cahaya matahari
tidak terlalu panas sampai ke bumi dan menjaga
kestabilan suhu bumi. Tanpa lapisan ozone tersebut
suhu di bumi akan mengalami gangguan, terlalu
panas di siang hari dan terlalu dingin di malam hari.
Jika hal ini terjadi, manusia akan tersiksa dan tidak
akan dapat bertahan hidup. Demikianlah jadinya bagi
mereka yang ditimpa malapetaka ini.
BAGAIMANAKAH CARA HIDUP ANDA?
Ini adalah kisah seorang anak yang dibawa Tuhan
untuk melihat surga dan neraka. Semula ia menolak
untuk melihat neraka sebab jalan ke sana nampak
oleh dia bergitu gelap. Ia sangat ketakutan tetapi
Tuhan meyakinkannya bahwa ia tidak perlu takut
sebab ada Tuhan yang mendampinginya. Tuhan pun
memberitahukan tujuanNya membawa anak itu
adalah supaya setelah ia melihat keadaan Surga dan
Neraka, ia bisa menceritakan kepada semua orang
tentang apa yang dilihatnya itu. Sebab ada begitu
banyak orang tertipu dengan menganggap bahwa
Surga dan Neraka itu tidak ada, padahal sebenarnya
Surga dan Neraka itu benar-benar ada.
Anak itu melihat bahwa ada orang-orang di neraka
yang mengenal Yesus. Mereka berteriak-teriak
kepada Yesus supaya dilepaskan dari siksaan itu.
Tetapi Tuhan berkata kepada mereka, ”sudah
terlambat”.
Hal itu sudah tertulis didalam Alkitab (Baca: Matius
7:21-23). Bahkan dalam injil Yohanes dijelaskan
bahwa barangsiapa menolak Firman Tuhan yang
didengarnya selama ia masih hidup di dunia, maka
Firman Tuhan yang ditolaknya itu suatu hari kelak
akan menjadi hakim baginya pada akhir zaman.
Yohanes 12:48-49, “Barangsiapa menolak Aku, dan
tidak menerima perkataanKu, ia sudah ada
hakimnya, yaitu firman yang telah Kukatakan,
itulah yang akan menjadi hakimnya pada akhir
zaman. Sebab Aku berkata-kata bukan dari diriKu
sendiri, tetapi Bapa, yang mengutus Aku, Dialah
yang memerintahkan Aku untuk mengatakan apa
yang harus Aku katakan dan Aku sampaikan.”
Yesus bukan berbicara dari diri-Nya sendiri, tapi dari
Bapa. Bapa-lah yang memerintahkan kepadaNya
untuk mengatakan apa yang harus dikatakan dan
disampaikan. Jadi menolak Firman sama dengan
menolak Bapa yang bertahta di Surga; itu artinya
menolak pembelaan Bapa (dalam penghakiman di
akhir zaman) dan menolak masuk Surga. Tetapi bila
kita menerima setiap Firman yang diberitakan
kepada kita dan mentaatiNya, maka Firman itu akan
meluputkan kita dari bahaya dan Bapa akan
membebaskan kita dari dakwaan-dakwaan iblis di
akhir zaman.
Hal lain yang anak itu lihat adalah di situ ia
mendapati neneknya ada di dalam neraka.
Sepengetahuan dia, neneknya adalah seorang
Kristen. Ketika dia bertanya mengapa neneknya bisa
berada di dalam neraka, ia dijelaskan bahwa
neneknya berada di situ karena tidak mau
mengampuni orang-orang yang pernah menyakiti
hatinya.
Kalau orang Kristen itu melayani Tuhan dengan
sungguh-sungguh, tetapi masih ada kepahitan dalam
hatinya, entah itu terhadap sesamanya atau siapapun,
maka dia akan menjadi orang Kristen yang
ketinggalan. Bagaimana supaya tidak menjadi orang
Kristen yang tertinggal? Bertobat, mengampuni, dan
berdamailah dengan orang yang dulu pernah
menyakiti kamu. Jangan sampai karena kepahitan
dalam hati, kita tertinggal saat kedatangan Yesus
yang kedua kali tiba.
Firman Tuhan memberitahukan kepada kita bahwa
Kerajaan sorga itu terdiri dari kebenaran, damai
sejahtera, dan sukacita (Roma 14:17). Itulah 3 kunci
yang harus kita miliki agar bisa masuk dalam
Kerajaan Sorga. Jika kita mau masuk surga dan kita
hanya memiliki 2 kunci, misalnya: kebenaran dan
damai sejahtera tanpa sukacita, atau damai sejahtera
dan sukacita tanpa kebenaran, atau kebenaran dan
sukacita tanpa damai sejahtera; maka pintu surga
tidak akan bisa terbuka bagi kita. Tetapi untuk
membuka pintu surga itu maka kita harus memiliki
ke-3 kunci itu secara lengkap, yaitu kebenaran,
damai sejahtera, dan sukacita. Mereka yang hidup
dengan menyimpan kepahitan terhadap orang lain
berarti damainya belum ada; walau ia sudah memiliki
kebenaran dan sukacita, tetapi pintu surga itu belum
bisa terbuka baginya oleh sebab ia datang dengan
hanya membawa 2 kunci.
Roma 14:17, “Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal
makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran,
damai sejahtera, dan sukacita oleh Roh Kudus.”
Kita harus memperhatikan Firman Tuhan sebaikbaiknya
sehingga kita tidak tertipu dan ketinggalan.
Akan ada banyak orang Kristen yang ketinggalan
oleh sebab sekalipun mereka aktif melayani tetapi
mereka menyimpan banyak kepahitan di dalam
hatinya. Ketika pengangkatan tiba, mereka tidak bisa
terangkat hanya oleh karena mereka tidak mau
mengampuni orang yang sudah bersalah kepadanya.
Banyak orang nantinya akan berseru-seru minta
pertolongan kepada Tuhan, tetapi justru Tuhan akan
mengatakan bahwa orang-orang yang mengaku
mengenal Aku, siksaannya akan dua kali lipat, karena
mereka mengetahui kebenaran tetapi tidak
melakukannya.
Matius 7:20-23, “Jadi dari buahnyalah kamu akan
mengenal mereka. Bukan setiap orang yang berseru
kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam
Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan
kehendak Bapa-Ku yang di sorga. Pada hari terakhir
banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan,
Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu,
dan mengusir setan demi nama-Mu, dan
mengadakan banyak mukjizat demi nama-Mu juga?
Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada
mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal
kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian
pembuat kejahatan.”
Jadi, untuk mengenal seseorang lihat saja buah yang
dihasilkannya. Jika hidupnya mau menang sendiri,
egois, suka tersinggung, suka tersandung, dsb, kita
harus berhati-hati, itu bukan buah yang berkenan
kepada Tuhan. Kalau buahnya ada belas kasihan,
sukacita, kebaikan, bisa menjaga perkataan, dsb, itu
berkenan kepada Tuhan.
Dikatakan bahwa bukan setiap orang yang berseru
kepada Tuhan akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga,
melainkan mereka yang melakukan kehendak
Bapa. Banyak orang nantinya akan berseru kepada
Tuhan, tetapi mereka akan ditolak karena mereka
sekalian adalah pembuat kejahatan.
Apa saja yang termasuk kejahatan? Tidak mau
mengampuni kesalahan sesamanya, tinggal dalam
pikiran kotor; itu juga termasuk kejahatan. Jangan
hanya berpikir pembuat kejahatan hanya para bandit-
bandit, pembunuh, penjudi, dsb. Itu adalah kejahatan
orang fasik yang belum mengenal Allah. Mungkin
kita tidak berbuat itu lagi, namun banyak perbuatanperbuatan
kita yang nyatanya tidak sesuai dengan
kebenaran Firman Tuhan. Segala perbuatan yang
tidak sesuai kebenaran Tuhan merupakan kejahatan
dihadapan Tuhan.
Oleh karena itu, Firman Tuhan mengajarkan kepada
kita untuk perhatikanlah dengan saksama bagaimana
cara kita hidup, bukan bagaimana cara kita
beribadah. Memperhatikan bagaimana cara hidup
kita adalah lebih penting ketimbang memperhatikan
cara ibadah kita. Bagaimanakah dengan gaya hidup
kita selama ini? Apakah semakin seperti Kristus?
Marilah sejak sekarang kita memperhatikan
bagaimana cara hidup kita sebab kalau tidak, kita
hanya menyia-nyiakan hidup yang telah Tuhan
berikan. Ingatlah bahwa hidup kita itu sepenuhnya
adalah kasih karunia dari Tuhan!
2 Korintus 6:1, “Sebagai teman-teman sekerja,
kami menasihatkan kamu, supaya kamu jangan
membuat menjadi sia-sia kasih karunia Allah, yang
telah kamu terima.”
Biarlah gaya hidup Kristus ada di dalam setiap
kehidupan kita supaya pada saat kedatangan-Nya
yang kedua kali, kita didapati tidak bercacat cela di
hadapan-Nya. Amin!!(Mrt)